Waspada! Ini 7 Faktor Risiko Terkena Kanker Payudara
Meta deskripsi: Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Cari tahu faktor risiko kanker payudara dalam artikel ini.
Kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal pada jaringan payudara. Sel-sel abnormal ini awalnya merupakan sel normal yang kemudian mengalami mutasi DNA dan tumbuh secara tidak terkontrol. Pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkontrol menyebabkan penumpukan sel hingga terbentuk benjolan tumor ganas.
Umumnya, penyakit ini menyerang wanita. Namun, tidak menutup kemungkinan seorang pria bisa terkena kanker payudara karena juga memiliki kelenjar susu. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kanker payudara. Namun, dilansir dari American Cancer Society, berikut beberapa hal yang bisa jadi faktor risiko terjadinya kanker payudara:
Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, pengawet, natrium tinggi, gula, dan lemak trans dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Begitu juga dengan mengonsumsi alkohol. Wanita yang konsumsi minuman beralkohol, memiliki risiko sekitar 7%- 20% lebih tinggi terhadap berbagai jenis kanker.
Wanita obesitas cenderung memiliki kadar estrogen dan insulin yang tinggi dalam darah. Kadar estrogen dan insulin yang tinggi ini berkaitan dengan risiko terkena beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara.
The American Cancer Society merekomendasikan, sebaiknya orang dewasa melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 150-300 menit atau aktivitas fisik dengan intensitas tinggi selama 75-150 menit per minggu (atau bisa kombinasi keduanya).
Wanita yang belum melahirkan atau memiliki anak pertama setelah usia 30 tahun memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Kondisi ini disinyalir dapat meningkatkan perkembangan sel kanker yang abnormal.
Penelitian menunjukkan, wanita yang menyusui memiliki risiko terkena kanker payudara lebih kecil. Terlebih, jika wanita tersebut menyusui selama satu tahun atau lebih.
Penggunaan alat kontrasepsi, baik pil maupun spiral (IUD) yang mengandung hormon, dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Hal serupa juga terjadi pada wanita yang melakukan terapi hormon estrogen pada wanita menopause.
Dokter sebaiknya memberi edukasi kepada keluarga pasien kanker payudara tentang faktor risiko kesehatan yang bisa menurun ke anggota keluarga yang lain. Dengan demikian, keluarga dapat mulai menerapkan pola hidup sehat dan menghindari hal-hal yang bisa mencetus pertumbuhan sel kanker.
Dengan periksa.id, dokter dan tenaga kesehatan di faskes bisa mempelajari rekam medis setiap pasien kanker payudara dengan mudah dan memberi saran yang tepat pada keluarga. Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai periksa.id melalui WhatsApp atau follow sosial media periksa.id berikut:
Instagram: periksa.id
Facebook: periksa.id
LinkedIn: periksa.id
Youtube: Cerita Periksa
Berita Terkait
Soho Pancoran, Unit 2102
Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav. 2-3, RT.1/RW.6, Tebet Bar., Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810
support@periksa.id