Cara Hack Produktivitas dengan Memanfaatkan Siklus Hormon Wanita

Senin,  12 Desember 2022 15:03

Meta deskripsi: Perubahan hormon pada siklus menstruasi tidak selalu memberikan efek negatif. Temukan cara memanfaatkannya dengan tepat di sini.

Setiap bulan, wanita yang telah mengalami pubertas akan dihadapkan pada masalah hormon karena siklus menstruasi. Kondisi yang disebut sebagai PMS ini, biasanya dikaitkan dengan efek negatif, seperti perubahan suasana hati yang buruk, rasa nyeri, dan kram perut. Padahal siklus hormonal ini bisa meningkatkan produktivitas jika dimanfaatkan dengan tepat.

Lantas, bagaimana caranya hack produktivitas dengan memanfaatkan siklus hormon wanita? Lakukan tips membagi aktivitas berdasarkan siklus berikut:

Fase menstruasi

Fase ini dihitung mulai hari pertama hingga hari terakhir pendarahan. Biasanya berlangsung selama 3- 7 hari. Pada fase ini, kadar semua hormon rendah. Ada sedikit penurunan progesteron dan sedikit peningkatan estrogen.

Tingkat energi, fokus, dan produktivitas juga berada di posisi terendah. Oleh karena itu, disarankan banyak istirahat atau tidur, kurangi aktivitas sosial yang menguras energi, dan memperlambat kecepatan bekerja jika memungkinkan.

Fase folikuler

Fase folikuler merupakan saat di mana rahim mulai mempersiapkan kehamilan. Fase ini berlangsung selama 11 hingga 27 hari (rata-rata 16 hari), dihitung sejak pendarahan menstruasi berhenti.

Hormon progesteron dan estrogen meningkat tajam pada fase ini. Sedangkan, testosteron umumnya meningkat menjelang akhir fase. Dengan meningkatnya kadar estrogen, di fase folikuler ini merupakan saat yang tepat untuk produktif menyelesaikan pekerjaan dan memikirkan proyek-proyek yang rumit.

Fase ovulasi

Fase ovulasi berada di tengah siklus menstruasi dan titik di mana sel telur mulai dilepaskan. Umumnya, fase ini hanya berlangsung selama 24 jam. Namun, kadar testosteron dan estrogen yang memuncak memungkinkan ovulasi berlangsung 3-4 hari siklus menstruasi. Sedangkan, progesteron mengalami penurunan.

Pada fase ovulasi, wanita akan merasa sangat berenergi. Oleh karena itu, fase ini merupakan waktu yang tepat untuk beraktivitas di luar ruangan, melakukan pertemuan penting dengan obrolan yang sulit, dan bekerja dalam tim.

Fase luteal

Merupakan fase yang terjadi ketika sel telur tidak dibuahi, sehingga rahim sedang bersiap melakukan pelepasan untuk periode menstruasi selanjutnya. Dalam fase yang berlangsung selama 12-14 hari ini, estrogen dan progesteron mengalami peningkatan.

Kadar progesteron yang tinggi akan memberikan efek menenangkan, jadi aktivitas yang disarankan, antara lain: melakukan perawatan diri, meringankan beban pekerjaan, gunakan energi untuk menyelesaikan pekerjaan sederhana, dan kurangi melakukan aktivitas yang berkaitan dengan orang lain.

Demikian cara mengatur produktivitas berdasarkan perubahan hormon yang bisa disarankan dokter pada pasien yang datang dengan keluhan menstruasi. Berbagai tips kesehatan yang dibagikan ke pada pasien ini bisa Anda dapatkan melalui periksa.id. Jangan lupa follow sosial media periksa.id berikut:

Instagram: periksa.id

Facebook: periksa.id

LinkedIn: periksa.id

Youtube: Cerita Periksa

Berita Terkait

PT Periksa Solusi Indonesia

Soho Pancoran, Unit 2102
Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav. 2-3, RT.1/RW.6, Tebet Bar., Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810

support@periksa.id

© 2021 All rights reserved. PT Periksa Solusi Indonesia