Bahaya Sesungguhnya Gas Air Mata: Apa Efeknya?

Kamis,  17 November 2022 16:18

 

Deskripsi: gas air mata menyimpan bahaya yang lebih besar dari namanya. Inilah efek dan bahaya gas air mata serta pertolongan pertama ketika terkena.

 

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan membuat frase gas air mata menjadi populer. Banyak orang belum sepenuhnya mengetahui bahaya sesungguhnya dari zat kimia ini. Padahal, efeknya lebih dari sekadar “membuat mata perih dan berair”. Apa efek sesungguhnya dari zat ini? Apa bahayanya ketika kita terkena?

 

Komponen Gas Air Mata

Gas air mata dikenal dengan berbagai istilah: semprotan merica, mace, fuli, riot control agents (zat pengendali kerusuhan), hingga lachrymator agent (dari kata bahasa Latin lacrima, atau air mata). Hal ini karena efek yang paling sering terlihat adalah keluarnya air dari mata. Padahal, efeknya bisa lebih dari itu karena gas air mata mengandung komponen yang menimbulkan iritasi.

 

Komponen dalam gas air mata biasanya terdiri dari chloroacetophenone (CN), chloropicrin (PS), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), dibenzoxazepine (CR), dan senyawa lain. Kombinasi ini menimbulkan iritasi pada berbagai organ seperti kelenjar air mata, mulut, hidung, kulit, tenggorokan, dan bahkan paru-paru.

 

Bahaya Gas Air Mata

Gas air mata menimbulkan efek jangka pendek dan panjang. Ketika terkena, gejala yang umum adalah rasa terbakar pada mata, lubang hidung, dan tenggorokan, sesak napas, pandangan kabur hingga kebutaan sementara, kesulitan menelan, air liur terus keluar, mual dan muntah, hingga ruam kulit. 

 

Kandungan kimiawi dalam gas air mata bisa menimbulkan efek jangka panjang pada organ tubuh. Selain rabun dan kebutaan, gas air mata bisa menimbulkan gangguan saraf, kerusakan otak, paru-paru, atau ginjal, hingga efek psikologis seperti gangguan stres pasca trauma (PTSD). 

 

Gas air mata bahkan dapat menyebabkan kematian. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang yang mengalami kondisi seperti asma, alergi, atau gangguan paru-paru mengalami kegagalan pernapasan. Zat kimiawi juga bisa masuk ke aliran darah dan menimbulkan gangguan jantung serta gejala hipertensi.

 

Pertolongan Pertama

Hindari paparan gas air mata dengan lari keluar ruangan tertutup atau menuju ke tempat tinggi. Jika terkena, cuci mata dengan air selama lima hingga 10 menit. Lepaskan lensa kontak dan jangan kenakan lagi (kacamata bisa dicuci dengan air dan sabun). Lepaskan juga pakaian, penutup kepala, atau tas yang terkena dan bungkus rapat-rapat agar zatnya tidak menyebar.

 

Langkah selanjutnya adalah pergi ke rumah sakit atau faskes terdekat lain untuk mendapat pertolongan dari efek gas air mata. Faskes bisa memanfaatkan sistem elektronik seperti Periksa.id untuk memudahkan pencatatan data pasien demi penanganan cepat, terutama jika menerima banyak pasien darurat sekaligus.

 

Berita Terkait

PT Periksa Solusi Indonesia

Soho Pancoran, Unit 2102
Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav. 2-3, RT.1/RW.6, Tebet Bar., Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810

support@periksa.id

© 2021 All rights reserved. PT Periksa Solusi Indonesia