Waspadai Risiko Gingivitis Selama Kehamilan
Apa gejala khas yang dialami saat hamil?
Ya, sebagian besar bumil mengalami keluhan-keluhan umum seperti mual muntah atau yang biasa disebut morning sickness. Selain itu, ada masalah lain yang bisa dialami bumil di antaranya gingivitis.
Apa itu?
Gingivitis merupakan peradangan pada gusi yang rentan dialami bumil. Gingivitis termasuk infeksi mulut yang disebabkan bakteri. Ketika mengalami gingivitis, gusi tampak bengkak dan mudah berdarah. Bila tak segera ditangani, gangguan gingivitis dapat menyebar ke seluruh bagian mulut.
Kenapa bisa terjadi gingivitis?
Saat hamil, kadar hormon progesteron dalam tubuh akan meningkat bahkan hingga 10 kali lipat. Nah, peningkatan kadar hormon yang sangat melonjak ini bisa memicu pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Hal ini meningkatkan risiko bumil mengalami sakit gigi seperti peradangan atau pembengkakan gusi. Tak hanya itu, kadar PH air liur pada bumil lebih asam ketimbang sebelum hamil. Alhasil, bila area mulut tidak dijaga kebersihannya dengan baik, otomatis kuman penyakit akan mudah berkembang biak.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang berubah selama hamil juga turut memengaruhi risiko munculnya masalah penyakit gigi. Daya tahan tubuh menurun sehingga tak mampu untuk melawan kuman atau bakteri penyebab radang gusi tersebut.
RISIKO TERHADAP JANIN
Gingivitis memang keluhan umum yang dirasakan bumil. Biasanya, peradangan gusi ini terjadi pada trimester awal kehamilan, yaitu pada bulan kedua. Kemudian, gejala ini memuncak pada usia kehamilan delapan bulan. Tentunya gingivitis ini tak boleh dianggap enteng. Ternyata bila tak ditangani dengan baik, gingivitis dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Bahkan, infeksi bakteri ini bisa mengancam nyaman janin.
Adapun efek buruk yang mengancam dan harus diwaspadai bila bumil mengalami gingivitis yaitu bayi lahir prematur, berat lahir bayi rendah hingga risiko fatal yaitu keguguran.
Terkait hal tersebut, riset yang dipublikasikan pada jurnal Obstetrics and Gynecology menegaskan bahwa radang gusi bisa membahayakan janin. Penelitian ini melibatkan para bumil berusia 35 yang melahirkan bayi dalam kondisi meninggal pada usia kehamilan 39 minggu. Setelah dilakukan pemeriksaan, para ahli mengetahui bahwa pemicu kejadian tersebut adalah bakteri penyebab gingivitis yang telah masuk ke aliran darah, perut, dan paru-paru bayi. Inilah yang dinilai menjadi pemicu utama kematian bayi.
Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Nah, pastikan kita tak ingin ya mengalami masalah gingivitis. Apalagi mengingat dampak negatif yang bisa terjadi pada Si Kecil. Karena itulah, untuk mencegah risiko mengalami radang gusi, sebaiknya Moms memerhatikan dengan baik kesehatan gigi dan mulut.
Apa saja yang perlu diperhatikan?
Berikut ini beberapa hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka menjaga kebersihan dan kesehatan gigi serta mulut ketika hamil, yaitu:
Berita Terkait
Soho Pancoran, Unit 2102
Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav. 2-3, RT.1/RW.6, Tebet Bar., Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810
support@periksa.id